Membiasakan Kembali Menulis Dengan Tangan di Journal Trevi Pro by Hibrkraft
Dear Diary, ... |
Seiring waktu dan perkembangan gadget, perlahan kebiasan menulis jurnal pun perlahan mulai ditinggalkan. Saya bahkan mencatat hal-hal penting, semuanya di hape. Kangen juga loh ternyata menulis jurnal di buku. Ada sensasi tersendiri yang gak bisa digambarkan sih.
Tahu gak sih? Menurut Eduard Gentaz, seorang profesor di bidang psikologi di Universitas Genewa menyatakan bahwa menulis menggunakan tangan merupakan aktivitas rumit yang membutuhkan berbagai keterampilan. Ingat dong, kita dulu belajar megang pensil, lalu bertahap belajar menulis. Bahkan dulu, ketika anak saya sekolah di TK dengan sistem montessori, salah satu yang diajarkan adalah hand grip untuk memegang pensil dengan benar.
Manfaat Menulis Dengan Tangan
Berdasarkan penelitian dalam jurnal Advance in Psychiatric Treatment, dijelaskan bahwa manfaat menulis dengan tangan tidak hanya untuk jangka pendek, namun bermanfaat dalam jangka panjang loh. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan menulis dengan tangan ternyata memiliki peningkatan kesehatan tubuhnya secara keseluruhan.
Dimulai dari peningkatan suasana hati, kesejahteraan serta fungsi tubuh terutama paru-paru dan hati yang lebih baik. Menulis dengan tangan juga berhubungan dengan penurunan tekanan darah serta tingkat stres dan gejala depresi. Wow, menarik ya!
Bahkan, ada sebuah studi "Applied Psychology: Health and Well-being" yang menyatakan seseorang yang menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja di malam hari untuk menuliskan segala hal yang bisa kita syukuri di hari itu cenderung memiliki kualitas tidur yang baik. Nah, bisa dicoba nih tipsnya bagi yang suka insomnia!
Menulis dengan tangan berarti mengaktifkan sistem kognitif melalui kegiatan meringkas, menceritakan kembali, mengatur dan memetakan konsep maupun kosakata.
Karakter Tulisan Tangan dan Maknanya
Tulisan tangan adalah cerminan karakter kita. Menurut grafologis, setiap torehan tulisan tangan mengungkapkan kepribadian, mood, ketidaksukaan dan maksud yang ingin disiratkan oleh si penulis.
Tulisan yang naik ke atas menunjukkan optimisme dan kepercayaan diri penulisnya. Sementara itu, tulisan yang menurun ke bawah menunjukkan depresi dan kekhawatiran yang tengah melanda.
Tulisan yang miring ke kanan menunjukkan penulis memiliki antuasiasme yang tinggi, sedangkan kebalikannya jika tulisan miring ke kiri menandakan si penulis berusaha menarik diri dan menjaga jarak.
Sementara itu, penulis yang suka menggunakan huruf kapital menunjukkan sifatnya yang ramah. Lain lagi, dengan penulis yang tulisannya meliuk-liuk, ternyata ini menandakan kepribadian si penulis yang sensual.
Jadi, ternyata tulisan tuh bisa mencerminkan kepribadian kita loh. Kalo kamu, tipe tulisan yang mana nih? By the way, menurut Thierry Olive, peneliti di National Center for Scientific Research, menulis dengan tangan merupakan kegiatan visual-spasial. Jadi, jangan heran kalau kita lebih mudah ingat janji/hari spesial yang ditandai di kalender dibandingkan di hape. Buktiin deh!
Menulis Jurnal Lagi Dengan Trevi Pro by Hibrkraft
Buat saya, menulis itu ibarat sedang berbicara dengan hati. So, gak heran sih terkadang ada perasaan lega setelah kita menulis jurnal. Nah, di masa pandemi yang penuh dengan hal yang bikin worry dan stressful, menulis dengan tangan bisa jadi terapi yang menyenangkan loh.
Untuk saya yang suka dengan hal-hal estetik, memilih jurnal pun menjadi hiburan tersendiri. Berbekal rekomendasi teman, saya pun menemukan Hibrkraft, yaitu spesialisnya jurnal dan agenda kulit yang dibuat dengan hati.
Singkat cerita, setelah melalui eliminasi sana-sini, pilihan pun jatuh pada jurnal Trevi Pro yang estetik dan memiliki fitur refillable dan customizable. Plus semakin estetik, saya pun memilih menggunakan brown paper untuk isian jurnalnya.
Trevi Pro Journal by Hibrkraft |
Untuk teknik bindingnya, Trevi Pro menggunakan Midori styled refillable binding. Ukurannya A6, jadi sangat handy untuk dibawa kemana-mana. Selain estetik, Trevi Pro juga harganya ciamik loh, ramah di kantong yaitu dibanderol dengan harga Rp125.000 saja!
Oh iya, Hibrkraft merupakan UMKM yang bergerak di bidang pembuatan jurnal/agenda kulit dan paket branding/merchandise sejak tahun 2013. Yang menarik, Hibrkraft ini memberdayakan masyarakat untuk menjadi pengrajin jurnal/agendanya. Jadi, semua jurnal Hibrkraft itu dibuat manual dengan tangan loh! Dan, pastinya kualitasnya pun sangat detail diperhatikan. Buktinya, produk-produk Hibrkraft ini sudah melanglang buana ke Jerman, Belanda, Kanada, Australia hingga Uni Emirat Arab.
Back to journal, sekarang sih saya menulis jurnal lebih ke sebagai catatan hal-hal yang harus dikerjakan. Jujur, kadang pengen sih kembali mencurahkan perasaan di jurnal. Cuma ya gitu deh, entah kenapa waktunya entah kapan. Apalagi di masa PPKM dan pandemi seperti saat ini, yang namanya WFH tuh ternyata bukan work from home, alias work ful hours hihihi.
Padahal, ternyata menulis dengan tangan tuh masih merupakan cara yang ampuh untuk menerapkan teori embodied cognition yang dapat mengoptimalkan kemampuan otak untuk mengingat informasi. No wonder kan, sejak dulu kala hingga saat ini, anak sekolah selalu mengerjakan tugas dengan menulis menggunakan tangan. Hihi, saya jadi senyum-senyum liat anak saya menggerutu harus menyalin tugas yang banyak saat belajar daring di rumah. Keep doing it kiddo, it's good for you!
55 Comments
Bener banget, Mbak Shint dengan menulis di jurnal itu ada banyak lo manfaatnya meskipun ada yang lebih canggih dengan teknologi. Menulis tangan tak kalah asyiknya dan banyak manfaatnya.
ReplyDeleteAnyway itu jurnal kok lucu beuuuuuud, ya....aku juga suka journaling bentar lagi mau habis ni kertasnya. Kepooooin duuunk
Iya mba silakan bisa cek di instagram or langsung ke webnya Hibrkraft, tinggal dipilih dipilih dipilih deh jurnal mana yang mau diboyong ke rumah hihihi
DeleteKadang aku masih nulis di jurnal buat healing. Hehe. Kalau journalnya elegan gini jadi lebih bersemangat nih nulisnya
ReplyDeletethis is good mba, memang kadang kita butuh 'nyampah' yaaa, dan jurnal lah yang jadi saksi bisunya
DeleteAku suka produk dan misi Hibrkraft. Jadi pengen ngejurnal lagi. Aku suka juga Trevi pro ini bisa reusable
ReplyDeleteDiriku kangen banget menulis jurnal, kayaknya bisa jadi pilihan produk oke ini. Terima kasih ya mbak untuk pengetahuannya
ReplyDeleteBisa dicoba nih menulis tangan dalam 15 menit buat mengurangi insomnia ya? kebetulan saya sering insomnia akut nih. Agak kagok kayaknya, lama buanget ga nulis pake tangan biasanya keyboard wkwk
ReplyDeleteJurnal kulitnya juga keren, otw ngepoin duluu
Sama deh..anakku juga ngomel2 ada tugas merangkum yang harus ditulis tangan haha... Padahal ini era digital katanya..ngapain juga harus pake tulis tangan .. Padahal ada banyak manfaat dari tulis tangan ya..
ReplyDeleteawalnya aku pun setuju loh sama anakku sampai akhirnya aku baca-baca manfaat menulis dengan tangan, paling suka gemas aja sih liat dia meracau tapi tetap sambil nyalin hihihi
DeleteTulisan tangan konon menggambarika kepribadian seseorang ya mbak ..senang lihat buku jurnalnya cakep banget
ReplyDeleteHuwaaa tengkiu remindernya, padahal saya punya jurnal dan udah niat mau ditulis biarpun nggak lucu-lucu banget, yang penting menulis.
ReplyDeleteKarena tangan udah kaku banget kalau nulis, lama-lama saya lupa cara menulis di buku hahaha.
Etapi Trevi Pro Journal by Hibrkraft itu unyu banget!
wah ternyata produk lokal
ReplyDeletekeren banget tampilannya Hibrkraft
Mau ah, untuk hadiah dan untuk diri sendiri,
rasanya udah puluhan tahun gak pernah pernah nulis
lha semua serba smartphone :D
duuuuh aku lama gak nulis pake tangan
ReplyDeletekan aku jadi pengen nulis lagi
ngejurnal lagi
ngediary lagi
Artikel yang mengupas bagaimana manfaat menulis jurnal dengan tangan. Memang tulisan yang dicoret-coret di kertas lebih mudah diingat, karena sembari tangan menulis otak juga menyimpan impuls yang dikerjakan tangan. Itulah mengapa tulisan dengan tangan akan mudah dingat karena disimpan lebih awet di otak. Makainya ketika ada orang menjelaskan sesuatu di rapat, guru menjelaskan di depan kelas, lebih baik di catat daripada hanya didengarkan saja.
ReplyDeleteSejak aktif ngeblog,saya mulai jarang nulis di jurnal. Mba jadi mengingatkan saya bahwa di rumah ada jurnal yg masih tersimpan rapi belum ditulis
ReplyDeleteyuk mari mba, corat-coret lagi di jurnal itu hihi, or bisa juga buat nyatet ide-ide ngeblog kan tuh
DeleteDear diary, duh jadi ingat masa remaja dulu saya punya berjilid-jilid diary saking sukanya curhat hahahha sebagian masih ada sih tersimpan di box, mau dibuang atau dibakar rasa-rasa sayang juga soalnya di situ terekam perjalanan masa remajaku
ReplyDeletehahahha, saya sudah entah kemana mba diary masa remaja, pasti pas baca curhatan ala remaja tuh rasanya antara kesel antara gemes dan pengen ngakak krn ternyata pernah muda juga yaa
DeleteWah baru tahu nih dari tulisan tangan bisa menggambarkan banyak Hal gini. Hahaha jadi ingat tulisan tanganku yang Tak lagi cantik karena entah berapa lama nggak nulis
ReplyDeleteKakakku punya nih jurnal hibrkraft. Tapi enggak tau yang model mana. Warnanya toska. Menulis memang banyak manfaat, ya
ReplyDeleteTerakhir saya menulis tangan adalah saat kuliah sekarang saya kadang lupa karakter tulis tangan saya seperti apa
ReplyDelete;D ampunn deh
wah sudah lama sekali ya, yuk coba lagi menulis dengan tangan kembali
Deletesampai isaat ini saya masih menulis jurnal dengan tangan juga mba, rasanya lebih puas, apalagi di hias dengan gambar dan sticker hehehee
ReplyDeletenah ini dia yang sekarang bikin seru pas ngejurnal or nulis diary ya, krn ada stiker-stiker gemas
DeleteAku sampai sekarang lebih memilih menulis dengan tangan untuk menulis sesuatu. Karena itu akan lbh diingat sama aku, hehehe
ReplyDeleteAku termasuk yang lebih suka mencatat hal penting di agenda. Apa yang dicatat itu rasanya lebih melekat di ingatan.
ReplyDeleteWaah pas banget ni sama aku. Kebetulan dari kapan itu lagi nyari journal book kayak gini. Udah lama banget ga nulis tangan yang banyak gitu jadi pengen mengasah otak lagi. Selama ini sibuk dama gadget. Cuss ah nanti kepoin tokonya.
ReplyDeleteTulisan jadi jelek. Asli kalau terbiasa pencet keypad dan tidak pernah lagi menulis dengan tangan
ReplyDeletekeren produk hibikraft ya mbak, jadi bikin semangat menulis jurnal
ReplyDeleteaku juga pernah dibuatin buku sama suamiku hehehe, orang kreatif bisa aja ya
Aku juga dulu pernah nulis di buku diary pas jaman SMP. Dan ternyata buku diary itu sudah hilang entah kemana. Ternyata karakter tulisan tangan menunjukkan sifat seseorang ya.
ReplyDeleteEmang bener sih mba. Appointment yang kita catat dengan tulis tangan tuh lebih mudah diingat dibandingkan yang dicatat di gawai. Soalnya kalau di gawai itu kan kita jadi ketergantungan ya. Mengandalkan alarm yang berbunyi ketika appointment itu tiba. Sedangkan kalau kita nyatat manual, kita dipaksa untuk mengingat dan rajin membuka catatan. Memori kita jadi kepake terus gitu loh.
ReplyDeleteAku yang termasuk suka menulis dalam bentuk diary, tapi itu dulu dan sekarang saya suka menulis dlm bentuk jurnal di blog. Hihi
ReplyDeletekalau aku sekarang jurnalnya udah di blog mba, tapi aku punya scrap book yang mirip - mirip seperti ini, ada jurnal dengan segala memorabilianya jugaa
ReplyDeletenah kalo sekarang lebih ke scrapbook yaa mba Indah, estetik-estetik gimana gitu ya?
DeleteAku suka menulis.
ReplyDeleteSuka banget.
Sampai beli beberapa buku diary yang tugasnya adalah menampung semua keluh kesah kesedihan dan kebahagiaanku setiap hari.
Seneng banget ada yang cantik seperti Trevi Pro by Hibrkraft.
Tapi, bisa diisi ulang gak yaa..?
Asa sayang ditulisin kalau cantik dan vintage begini..
Justru itu harus dibawa kemana-mana biar bisa sekalian foto ootd vintage kaaaan sama jurnal estetik gini
DeleteOh iyaya....
DeleteBisa menambah estetika foto.
Menghadirkan suasana vintage di tengah-tengah hasil foto yaa..
Btw,
Aku sering banget nulis, tapi gak pernah pakai bolpen...biasanya pakai pensil.
Ini menggambarkan karakter aku banget yaa..
**selalu meragu, heuheu~
Dibandingkan mengetik, menulis dengan tangan punya manfaat tersendiri ya. Apalagi didukung dengan memiliki jurnal keren seperti produksi Hibrkraft ini pastinya urusan menulis dengan tangan atau journaling jadi lebib asyik ya
ReplyDeleteAku sampai sekarang masih suka ngejurnal, tapi gak seintens dulu, jadi tulisan tanganku agak mulai kaku karena banyak ngetik. Buatku sih nulis di jurnal dengan manual itu bisa jadi kenangan yang spesial
ReplyDeleteAku masih suka nulis jurnal, punya buku-buku agenda. Segala ditulis. Duh, ini lucu banget. Pengen punya juga.
ReplyDeleteAhh, jadi inget massa2 pernah muda, dear Diary..hari ini aku bahagia, ketemu bla..bla..bla..bikin sneyum2 sndiri bacanya.
ReplyDeleteDan ternyata memang banyak manfaatnya banget yaa, salah satunya saat menulis ya memang sedang berbicara dengan hati.
Btw aku masih suka nulis tangan ngejurnal, wkakakka ngerjain PR keas2 pengembangan diri yang akan lebih baik kalau di tulis tangan. Dan, memang bener WFH itu Work Full Hours tuh berasaaa banget.
Saya termasuk masih punya diari atau buku jurnal. Meski tulisan seperti ceker ayam ga bisa dibaca oleh anak dan suami, tapi saya pede aja. Meski cuma nulis resep, nulis tumbuh kembang anak, intinya melenturkan tangan saja.
ReplyDeleteBanyak FUN FACT tentang orang yang memiliki kebiasaan menulis dengan tangan yaaa
ReplyDeleteternyata memiliki peningkatan kesehatan tubuhnya secara keseluruhan.
Dimulai dari peningkatan suasana hati, kesejahteraan serta fungsi tubuh terutama paru-paru dan hati yang lebih baik. Menulis dengan tangan juga berhubungan dengan penurunan tekanan darah serta tingkat stres dan gejala depresi.
Baiklaahh, aku mau mulai nulis dgn tangan lagiiii, diawali "Dear Diary....." :D
Sama nih saya juga termasuk sering nulis di jurnal, tapi sekarang nulisnya apa2 saja yang mau dikerjakan aja, termasuk urusan ngeblog. Kalau urusan curhat paling saya tulis intinya saja atau dalam bentuk gambar gitu :)
ReplyDeletesepakat banget kak, menulis dengan tangan adalah keterampilan yang sulit banget pada masa ini ya mbak, karena kita sudah kebiasaan dengan menulis dengan 11 jari hehe alias mengetik. padahal kedua keterampilan ini harus seimbang ya. jadi pengen melatih lagi motorik halus dengan menulis halus di buku.
ReplyDeletePas vaksin kemarin kan aku harus mengisi daftar hadir kan dengan menulis di kertas gitu. Rasanya ya gimana gitu karena sudah jarang sekali menulis di buku atau kertas. Tapi memang asik sih menulis di buku atau kertas.
ReplyDeleteSemenjak udah kenal blog emang kegiatan menulis dengan tangan jadi terlupakan. Kalau pas lagi isi-isi daftar apaan gitu pakai tangan, jadi kagok. Bingung soalnya kaku lagi jari-jarinya. Padahal dulu mah iya nulis mulu tiap hari yah di diary. Literally tiap hari aku, sepulang sekolah, pasti nulis kejadian hari itu. Malah sempet-sempetnya punya buku puisi sama buku cerpen, yang ditulis sendiri juga pakai tangan pas SMA. Hahahha ya ampuuun kemanain sekarang buku2 itu ya? :D
ReplyDeleteSampai sekarang sy masih nyaman menulis dengan tangan beda rasanya kalau nulis pake gadget. Aplg klu mau healing teraphy
ReplyDeleteMakanya aku masih punya buku agenda sampe sekarang hehehe. Dan aku jadi tertarik juga journaling. Suka susah tidur semenjak wfh :( sepertiny perlu menerapkan tips yang mbak bilang.
ReplyDeleteDear Diary, sampai dulu ada lagu itu ya heheh
ReplyDeletemenulis jurnal emang mengasyikkan, saya juga lebih suka corat-coret poin-poin penting gitu di buku/jurnal sih biasanya lebih mudah keluar idenya, bahkan ada beberapa password akun-akun tetap saya tulis di buku karena malah merasa lebih personalnya di buku/jurnal itu.
cakep ya jurnal dari Hibkraft ini :)
Nulis tangan tuh beda ya rasanya kalau nulis di note hp. Idenya juga lebih ngalir. Sekalian melatih otot jari yang kaku megang hp terus. Hihi
ReplyDeleteMasyaAllah luar biasa produknya udah go internasional ya Mba. Semoga produk ku juga kelak bisa menyusul aamiin.
ReplyDeleteBerasa diingetin nih soalnya udah jarang2 nulis manual gara2 ada printer sama smartphone 😅 Kebetulan diary lamaku masih ada dan isinya buset malu sendiri pas dibaca ulang. Semua hal gapenting masuk di dalamnya.
ReplyDeleteWah jurnalnya tjakep kak sampulnya, jadi bikin semangat nulis tangan nih kalau jurnalnya model begini :))
aku juga udah jarang banget nulis pakai tangan, pulpen dan kertas.. eh setelah dicoba lagi, baru sadar tulisanku jadi jelek hehehehe
ReplyDeleteAku suka banget nulis diary sejak SD, SMP, SMA. Soalnya di asrama curhatnya sama diary. Tp kalo soal nulis tangan, sampai skrang mash suka.
ReplyDeleteTiap hari slalu ada yang ditulis hihihi rasanya bakal lbh inget kalo pake tangan nulisnya, beda dg ngetik di laptop