Cantiknya Perempuan Indonesia, Stop Terobsesi Menjadi Putih

by - October 25, 2020

Pernahkah kamu terobsesi sama sesuatu? Tampil cantik dan menawan merupakan impian hampir semua perempuan di dunia. Tapi, ketika kita terjebak untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis itu artinya kita memiliki obsesi.

Sebagai perempuan yang lahir dan tinggal di negara tropis, kita diberkati dengan pigmen melanin untuk melindungi kulit kita dari paparan sinar UV. Namun, industri kosmetik sejak dulu kala selalu mempromosikan standar cantik itu ya putih.

So, yes banyak perempuan Indonesia yang terjebak dalam obsesi bahwa cantik itu putih. Hal ini semakin diperparah dengan oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memproduksi kosmetik dengan bahan berbahaya seperti merkuri dengan iming-iming putih secara instan.

Definis KBBI tentang obsesi

Tanda-tanda Kamu Terobsesi Kecantikan

Terobsesi dengan standar kecantikan yang tidak realistis dapat memberikan dampak negatif bagi diri sendiri. Yuk, kita belajar mengenali tanda-tandanya kalau kita sudah terjebak dengan obsesi standar kecantikan yang tidak realistis!

1. Memaksakan diri untuk mengikuti trend/standar kecantikan yang tidak realistis

Sebagai perempuan Indonesia, kita memiliki warna kulit sawo matang pada umumnya. Sehingga akan sangat tidak realistis jika kita ingin memiliki kulit putih. Dalam dunia medis, disebutkan bahwa batas maksimal kita bisa mencerahkan kulit adalah dengan melihat warna kulit di area dada atau lengan/paha bagian dalam.

2. Suka selfie berlebihan

Sepertinya jaman sekarang, everybody love to take selfies. Tapi, ternyata oh ternyata kebiasan selfie ini jika terlalu berlebihan bisa menjadi indikator kita memiliki gangguan jiwa narsisme. 

3. Lupa sama inner beauty

Kecantikan fisik memang sebuah anugerah yang luar biasa, namun jangan meremehkan kekuatan inner beauty. Justru, hal inilah yang membuatmu pesona cantikmu semakin menawan. Seseorang yang terobsesi dengan kecantikan hanya akan terus merasa kurang dan kurang dengan penampilan fisiknya.

4. Suka bullying dan shaming

Ketika kita sudah mulai membully dan melakukan shaming terhadap penampilan fisik orang lain, maka itu adalah pertanda mutlak bahwa kita terobsesi dengan kecantikan diri kita. Kamu tidak akan terlihat cantik dengan menghina orang lain ya, sista!

5. Over budget untuk biaya mempercantik diri

Yes, cantik memang butuh modal sih, tapi kalau kamu sudah berlebihan melebihi kapasitas keuanganmu itu artinya fix kamu terobsesi, darling!

Bangga Dengan Cantiknya Perempuan Indonesia

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) mengadakan CosmeTalk 2 Stop Kosmetik Bermerkuri dengan tema Akhiri Obsesi Putih dalam Sekejap, Bangga dengan Warna Kulitmu yang diadakan pada Jumat, 23 Oktober 2020 yang lalu.

Kali ini, obrolannya super seru dengan menghadirkan beberapa public figure Rayi RAN, Asmara Abigail dan Analisa Widyaningrum. Untuk narasumber ahli, ada dr. Listya Paramita, Sp.KK serta Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si.

Mau tahu seperti apa pendapat cowok tentang cantiknya seorang perempuan? Menurut Rayi RAN, less is more, cantik itu gak perlu berlebihan. Apalagi sampai terobsesi ingin berkulit putih.

Perempuan itu terlihat lebih cantik dan menarik kalo dia bisa mencintai dirinya sendiri, sehingga inner beauty-nya terpancar. Apalagi kalo smart, pastinya akan terlihat lebih seksi!

Lagian, menurut model Asmara Abigail, tren kecantikan jaman now tuh sudah bergeser loh! Cantik itu tidak harus berkulit putih. Justru, kita harus bangga memiliki kulit sawo matang yang eksotik.

Turis-turis mancanegara saja saling berlomba loh untuk membuat kulitnya tampak tanned. Makanya mereka paling senang berjemur di pantai berjam-jam. Jadi, seharusnya kita bangga sama warna kulit kita yang eksotik.

Menurut psikolog cantik, Analisa Widyaningrum, jika seorang perempuan terobsesi dengan kecantikan hal ini akan banyak memberi dampak negatif terhadap kondisi psikologisnya. Hidupnya akan selalu dibayang-bayangi tuntutan untuk selalu tampil sempurna.

Seseorang yang terobsesi dengan kecantikan akan selalu merasa kurang dan menjadi tidak bahagia jika tidak sesuai dengan diinginkan. Padahal, orang yang bahagia biasanya akan terlihat lebih mempesona loh!

Kondisi terobsesi dengan kecantikan ini dimanfaatkan oleh produsen kosmetik yang tidak bertanggung jawab. Mereka menggunakan bahan-bahan berbahaya hanya demi keuntungan semata.

Keseruan CosmeTalk2

Tapi, no worries, karena BPOM selalu siaga mengawasi dan menindak oknum-oknum tersebut. Dan, kalau kamu mencurigai atau menemukan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, yuk segera laporkan ke BPOM ya!

Pembahasan semakin menarik dengan adanya video testimoni dari beauty vlogger dan influencer kecantikan. Ini bukan eranya jadul deh, sekarang eranya kita memancarkan pesona kecantikan kita dengan jadi diri sendiri.

Untuk kamu yang kelewatan obrolan seru CosmeTalk 2 ini, kalian juga bisa menonton tayangan ulangnya di akun YouTubenya BPOM RI ya. 

Welcoming Standar Kecantikan Baru

Dunia jaman now sudah berubah. Kalau jaman dulu standar kecantikan itu seragam, cantik itu kurus, putih, rambut panjang. Tapi, industri fashion menjadi pionir memperkenalkan standar kecantikan yang baru.

Setiap perempuan memiliki kecantikannya sendiri, terlepas dari apapun warna kulitnya, bentuk tubuhnya, rambutnya dan penampilan fisik lainnya. Saat ini, di berbagai belahan dunia para perempuan mulai bisa menerima kecantikannya masing-masing.

Di Perancis, seorang perempuan disebut cantik jika tampil dengan riasan natural atau bisa dikenal dengan bare face. Less is more!

Sementara, perempuan Jerman sangat bangga dengan bintik hitam di wajah yang dikenal dengan istilah freckles. Perempuan di India dianggap cantik jika memiliki rambut yang panjang, hitam dan mengenakan perhiasan yang banyak.

Di Korea Selatan, standar cantik bisa kita lihat dari penampilan girlband K-pop yang tampak mempesona dan nyaris sempurna. Sementara, di Brazil dan Amerika Serikat perempuannya justru lebih menyukai warna kulit eksotis seperti perempuan Indonesia.

Plus, di dunia fashion pun banyak model yang berpenampilan unik yang memberikan tren standar kecantikan baru. Ada model dengan tubuh big size, model berkulit hitam, model berambut merah dan banyak kecantikan unik lainnya. Bahkan di Indonesia, model berhijab pun sekarang menjadi tren tersendiri.

Yuk, mulai dari diri sendiri, cintai diri kita apa adanya. Kita harus bangga dengan warna kulit kita yang eksotik. Jadi, gak akan ada lagi yang terjebak iming-iming kosmetik bermerkuri!

You May Also Like

6 Comments

  1. Poin 2, suka selfie berlebihan, kayaknya ini aku hampir tiap hari ketemu postingan orang selfie di medsos haha. Ternyata merupakan tanda-tanda orang yang terobsesi pada kecantikan ya.

    Yak, aku pun dari dulu tidak menganut bahwa cantik itu putih. Apapun warna kulitnya, jika kulitnya sehat, maka ia cantik. Kalo aku sih memang putih, dan memang cantik, wkwkwk *kabur

    ReplyDelete
  2. Pakai kosmetik bermerkuri memang ngeri banget bahayanya ya Mba.

    Wah ternyata kalau sangat terlalu suka selfie, bisa jadi mengalami ganggguan obsesi akan kecantikan diri ya.

    ReplyDelete
  3. Punyaaaaa temen yang akun akunnya isinya selfie semua! Udah gitu HARUS PIRANG DAN RAMBUT IKAL!

    Padahal beliau berhijab jadi kalau mau selfi ya hijabnya harus dilepas!

    Baru tersadar bahwa beliau memang terobsesi banget jadinya...

    ReplyDelete
  4. Saya lagi diet kosmetik malahan sekarang demi anak. Kadang gak habis pikir, kok zaman udah secanggih sekarang masih ada juga orang yg produksi kosmetik bermerkuri. Huhuhu.

    ReplyDelete
  5. Berarti saya belum terlalu narsis ya, Mba kalau melihat kategori yang mba tulis.. hahaha.. emang buat saya cantik itu adanya dr dalam. Buat apa cantik fisik kalau innernya nol. Ya kaan.

    ReplyDelete
  6. Kosmetik bermerkuri ini sudah ada dari dulu dan masih dipakai oleh banyak perempuan, padahal efeknya berbahaya huhuhu. Semoga dengan makin banyaknya edukasi seperti ini, perempuan Indonesia jadi makin menyayangi warna alami kulitnya.

    ReplyDelete